Pengertian Model Pembelajaran Joyce & Weil (1982) kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
model pembelajaran dikelompokkan menjadi empat kelompok atau rumpun, yaitu:
Jenis Model pembelajaran
(1) model interaksi sosial atau social family,
(2) model pemrosesan informasi atau information processing family,
(3) model pribadi atau personal family, dan
(4) model perilaku atau behavioral system family.
Komponen
model pembelajara Joyce & Weil, (1982)
Model pembelajaran
memiliki lima unsur dasar , yaitu:
(1) syntax,
yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran,
(2) social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran,
(3) principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespon siswa,
(4) support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang
mendukung pembelajaran, dan
(5) instructional dan nurturant effects—hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan
yang ditetapkan (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang ditetapkan (nurturant
effects).
1. Pembelajaran
model group-investigation
(Slavin, 1995)
(Slavin, 1995)
Langkah-langkah
(sintaks) pembelajarannya, yaitu:
1) Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber memilih topik, merumuskan permasalahan),
2) Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana
mempelajari, siapa melakukan apa, apa tujuannya),
3) Investigation (saling tukar informasi
dan ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan informasi, menganalisis data,
membuat inferensi),
4) Organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi
laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis),
5) Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati,
mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan), dan
6) Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan
masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi
mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar
yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.
2. Pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD), (Slavin, 1995)
Langkah-langkah
(sintaks) pembelajarannya, yaitu:
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
dengan anggota yang heterogen (misalnya masing-masing kelompok beranggotakan
empat orang).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas pada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
4. Siswa yang dapat mengerjakan tugas/soal
menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam
kelompok itu mengerti.
5. Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh
siswa. Pada saat menjawab kuis/pertanyaan, siswa tidak boleh saling membantu.
6. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki nilai/poin tinggi.
7. Guru memberikan evaluasi.
8. Penutup
(Aronson, et. al., 1978 dalam Chotimah & Dwitasari, 2009)
Langkah-langkah
(sintaks) pembelajarannya, yaitu:
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
(misalnya masing-masing kelompok beranggotakan empat orang)
2. Tiap siswa dalam kelompok diberi bahan materi
yang berbeda (kelompok asal).
3. Tiap siswa dalam kelompok membaca dan
mempelajari materi yang ditugaskan.
4. Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah
mempelajari materi yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan bagian materi yang sama tersebut.
5. Setelah selesai diskusi dalam kelompok ahli,
setiap siswa kembali ke kelompok asal. Selanjutnya, mereka bergantian mengajar
teman satu kelompok tentang materi yang telah ia pelajari/diskusikan dalam
kelompok ahli. Sementara itu, anggota kelompok lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh, kemudian membuat rangkuman.
6. Tiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya.
7. Guru dan siswa membuat kesimpulan.
8. Guru memberikan evaluasi.
9. Penutup.
Langkah-langkah
(sintaks) pembelajarannya, yaitu:
1)
Guru mendefisikan atau mempresentasikan masalah atau isu yang berkaitan (masalah bisa untuk satu unit pelajaran atau
lebih, bisa untuk pertemuan satu, dua, atau tiga minggu, bisa berasal dari
hasil seleksi guru atau dari eksplorasi siswa),
2) Guru membantu siswa mengklarifikasi masalah
dan menentukan bagaimana masalah itu diinvestigasi (investigasi melibatkan
sumber-sumber belajar, informasi, dan data yang variatif, melakukan surve dan
pengukuran),
3) Guru membantu siswa menciptakan makna terkait
dengan hasil pemecahan masalah yang akan dilaporkan (bagaimana mereka
memecahkan masalah dan apa rasionalnya),
4) Pengorganisasian laporan (makalah, laporan
lisan, model, program komputer, dan lain-lain), dan
5) Presentasi (dalam kelas melibatkan semua
siswa, guru, bila perlu melibatkan administator dan anggota masyarakat).
Orientasi Model Pembelajaran:
1.Kooperatif
2.Inquiry
(penemuan)
3.Project
(penugasan)
4.Problem
Based Learning (pemecahan masalah)
5.Ekspositori